Dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang, mahasiswa perlu dilengkapi dengan kompetensi yang tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Kompetensi K3 menjadi semakin penting dalam memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya sukses dalam karir mereka, tetapi juga mampu menjaga kesejahteraan dan keselamatan diri sendiri serta orang lain di lingkungan kerja.
Mahasiswa dengan kompetensi K3 yang baik lebih siap menghadapi dunia kerja yang seringkali mengutamakan aspek keselamatan dan kesehatan.
Lingkungan kampus dapat dianggap sebagai simulasi mini dari dunia kerja. Mahasiswa yang memahami prinsip-prinsip K3 dapat mengaplikasikannya di lingkungan perkuliahan dan kegiatan kampus lainnya.
Mahasiswa yang memiliki pemahaman yang baik tentang K3 mampu berperan aktif dalam menjaga lingkungan kerja yang aman, tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk rekan kerja dan dosen.
Mahasiswa perlu memiliki pemahaman dasar tentang konsep dasar K3, termasuk identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan tindakan pencegahan.
Ketrampilan praktis seperti penggunaan alat pelindung diri (APD), penanganan bahan berbahaya, dan tindakan pertolongan pertama perlu diterapkan dalam kurikulum K3.
Memahami dampak pekerjaan terhadap lingkungan juga merupakan bagian dari kompetensi K3. Mahasiswa perlu tahu cara menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keberlanjutan lingkungan.
Kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam konteks K3 penting. Mahasiswa harus bisa menyampaikan informasi K3 dengan jelas kepada rekan kerja dan atasan.
Mahasiswa perlu diberdayakan dengan keterampilan manajemen emosi dan stres untuk menghadapi situasi darurat atau tekanan di lingkungan kerja.